Tempat iklan

Kamis, 27 Maret 2014

CIRI CIRI WANITA SHOLEHA MENURUT ALQUR'AN

siapakah wanita sholehah yang slalu di damba
oleh setiap pria, dan bagaimana ciri-cirinya ??
baiklah akan saya ambilkan dari ayat al-qur'an
dan tafsir nya tentang siapa dan bagaimana ciri-
ciri wanita sholehah ;-)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ﻓَﺎﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕُ ﻗَﺎﻧِﺘَﺎﺕٌ ﺣَﺎﻓِﻈَﺎﺕٌ ﻟِﻠْﻐَﻴْﺐِ ﺑِﻤَﺎ ﺣَﻔِﻆَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
"Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada
dikarenakan Allah telah memelihara
mereka." (An-Nisa: 34)
Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan di
antara sifat wanita shalihah adalah taat kepada
Allah dan kepada suaminya dalam perkara yang
ma'ruf lagi memelihara dirinya ketika suaminya
tidak berada di sampingnya.
"Tugas seorang istri adalah menunaikan
ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada
suaminya, karena itulah Allah berfirman:
"Wanita shalihah adalah yang taat," yakni taat
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada."
Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika
suaminya tidak ada (sedang bepergian, pen.),
dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya
dan harta suaminya." (Taisir Al-Karimir Rahman,
hal.177)
Ada kisah Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam menghadapi permasalahan dengan
istri-istrinya sampai beliau bersumpah tidak
akan mencampuri mereka selama sebulan, Allah
Subhanahu wa Ta'ala menyatakan kepada
Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam:
ﻋَﺴَﻰ ﺭَﺑُّﻪُ ﺇِﻥْ ﻃَﻠَّﻘَﻜُﻦَّ ﺃَﻥْ ﻳُﺒْﺪِﻟَﻪُ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟًﺎ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻜُﻦَّ ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎﺕٍ ﻣُﺆْﻣِﻨَﺎﺕٍ ﻗَﺎﻥِ
ﺗَﺎﺕٍ ﺗﺂﺋِﺒَﺎﺕٍ ﻋَﺎﺑِﺪَﺍﺕٍ ﺳﺂﺋِﺤَﺎﺕٍ ﺛَﻴِّﺒَﺎﺕٍ ﻭَﺃَﺑْﻜَﺎﺭًﺍ
"Jika sampai Nabi menceraikan kalian, mudah-
mudahan Tuhannya akan memberi ganti
kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik
daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat,
taibat, 'abidat, saihat dari kalangan janda
ataupun gadis." (At-Tahrim: 5)
Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan
beberapa sifat istri yang shalihah yaitu:
a. Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala), tunduk kepada
perintah Allah ta'ala dan perintah Rasul-Nya.
b. Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan
perintah dan larangan Allah Subhanahu wa
Ta'ala
c. Qanitat: wanita-wanita yang taat
d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat
dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada
perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam walaupun harus
meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa
nafsu mereka.
e. 'Abidat: wanita-wanita yang banyak
melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala (dengan mentauhidkannya karena semua
yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'an
adalah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu
'anhuma).
f. Shoimat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-
Jami' li Ahkamil Qur'an, 18/126-127, Tafsir Ibnu
Katsir, 8/132)
Istri-istri sholehah bisa kita rinci dengan
lainnya yang Akan Q ambil keterangan-
keterangannya dari hadis,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
menyatakan:
ﺇِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﺖِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺧَﻤْﺴَﻬَﺎ، ﻭَﺻَﺎﻣَﺖْ ﺷَﻬْﺮَﻫَﺎ، ﻭَﺣَﻔِﻈَﺖْ ﻓَﺮْﺟَﻬَﺎ، ﻭَﺃَﻃَﺎﻋَﺖْ
ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ، ﻗِﻴْﻞَ ﻟَﻬَﺎ: ﺍﺩْﺧُﻠِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣِﻦْ ﺃَﻱِّ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺷِﺌْﺖِ
"Apabila seorang wanita shalat lima waktu,
puasa sebulan (Ramadhan), menjaga
kemaluannya dan taat kepada suaminya,
maka dikatakan kepadanya: Masuklah
engkau ke dalam surga dari pintu mana saja
yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)
1. Penuh kasih sayang, selalu kembali
kepada suaminya dan mencari maafnya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻨِﺴَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ؟ ﺍَﻟْﻮَﺩُﻭْﺩُ ﺍﻟْﻮَﻟُﻮْﺩُ ﺍﻟْﻌَﺆُﻭْﺩُ ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ،
ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺇِﺫَﺍ ﻏَﻀِﺐَ ﺟَﺎﺀَﺕْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻀَﻊَ ﻳَﺪَﻫَﺎ ﻓِﻲ ﻳَﺪِ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ، ﻭَﺗَﻘُﻮْﻝُ: ﻻَ ﺃَﺫُﻭﻕُ
ﻏَﻀْﻤًﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺮْﺿَﻰ
"Maukah aku beritahukan kepada kalian,
istri-istri kalian yang menjadi penghuni
surga yaitu istri yang penuh kasih sayang,
banyak anak, selalu kembali kepada
suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia
mendatangi suaminya dan meletakkan
tangannya pada tangan suaminya seraya
berkata: "Aku tak dapat tidur sebelum
engkau ridha." (HR. An-Nasai dalam Isyratun
Nisa no. 257.)
2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada
suami) seperti menyiapkan makan
minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang
semacamnya.
3. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih
yang berkenaan dengan hubungan intim
antara dia dan suaminya. Asma' bintu Yazid
radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah
berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita
sedang duduk. Beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallam bertanya: "Barangkali ada seorang
suami yang menceritakan apa yang
diperbuatnya dengan istrinya (saat
berhubungan intim), dan barangkali ada
seorang istri yang mengabarkan apa yang
diperbuatnya bersama suaminya?" Maka
mereka semua diam tidak ada yang
menjawab. Aku (Asma) pun menjawab:
"Demi Allah! Wahai Rasulullah,
sesungguhnya mereka (para istri) benar-
benar melakukannya, demikian pula mereka
(para suami)." Beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
ﻓَﻼَ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮﺍ، ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﺜْﻞُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻟَﻘِﻲَ ﺷَﻴْﻄَﺎﻧَﺔً ﻓِﻲ ﻃَﺮِﻳْﻖٍ ﻓَﻐَﺸِﻴَﻬَﺎ
ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻳَﻨْﻈُﺮُﻭْﻥَ
"Jangan lagi kalian lakukan, karena yang
demikian itu seperti syaithan jantan yang
bertemu dengan syaitan betina di jalan,
kemudian digaulinya sementara manusia
menontonnya." (HR. Ahmad 6/456,)
4. Selalu berpenampilan yang bagus dan
menarik di hadapan suaminya sehingga bila
suaminya memandang akan
menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮَﻙَ ﺑِﺨَﻴْﺮِ ﻣَﺎ ﻳَﻜْﻨِﺰُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ، ﺍَﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺔُ، ﺇِﺫَﺍ ﻧَﻈَﺮَ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﺳَﺮَّﺗْﻪَ
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﻣَﺮَﻫَﺎ ﺃَﻃَﺎﻋَﺘْﻪَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻏَﺎﺏَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺣَﻔِﻈَﺘْﻪَ
"Maukah aku beritakan kepadamu tentang
sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki,
yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan
menyenangkannya, bila diperintah akan
mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan
menjaga dirinya". (HR. Abu Dawud no. 1417.)
5. Ketika suaminya sedang berada di rumah
(tidak bepergian/ safar), ia tidak
menyibukkan dirinya dengan melakukan
ibadah sunnah yang dapat menghalangi
suaminya untuk istimta' (bernikmat-nikmat)
dengannya seperti puasa, terkecuali bila
suaminya mengizinkan. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ﻻَ ﻳَﺤِﻞُّ ﻟِﻠْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺃَﻥْ ﺗَﺼُﻮﻡَ ﻭَﺯَﻭْﺟُﻬَﺎ ﺷَﺎﻫِﺪٌ ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ
"Tidak halal bagi seorang istri berpuasa
(sunnah) sementara suaminya ada (tidak
sedang bepergian) kecuali dengan izinnya".
(HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no.
1026)
6. Pandai mensyukuri pemberian dan
kebaikan suami, tidak melupakan
kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata
aku dapati kebanyakan penghuninya adalah
kaum wanita yang kufur." Ada yang bertanya
kepada beliau: "Apakah mereka kufur kepada
Allah?" Beliau menjawab: "Mereka
mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak
mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah
seorang dari kalian berbuat baik kepada
seorang di antara mereka (istri) setahun
penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu
(yang tidak berkenan baginya) niscaya dia
berkata: "Aku tidak pernah melihat darimu
kebaikan sama sekali." (HR. Al-Bukhari no.
29 dan Muslim no. 907)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga
pernah bersabda:
ﻻَ ﻳَﻨْﻈُﺮُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻻَ ﺗَﺸْﻜُﺮُ ﻟِﺰَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻭَﻫِﻲَ ﻻَ ﺗَﺴْﺘَﻐْﻨِﻲ ﻋَﻨْﻪُ
"Allah tidak akan melihat kepada seorang
istri yang tidak bersyukur kepada suaminya
padahal dia membutuhkannya." (HR. An-
Nasai dalam Isyratun Nisa.)
Istri-istri sholehah bisa kita rinci dengan
lainnya yang Akan Q ambil keterangan-
keterangannya dari hadis,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
menyatakan:
ﺇِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﺖِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺧَﻤْﺴَﻬَﺎ، ﻭَﺻَﺎﻣَﺖْ ﺷَﻬْﺮَﻫَﺎ، ﻭَﺣَﻔِﻈَﺖْ ﻓَﺮْﺟَﻬَﺎ، ﻭَﺃَﻃَﺎﻋَﺖْ
ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ، ﻗِﻴْﻞَ ﻟَﻬَﺎ: ﺍﺩْﺧُﻠِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣِﻦْ ﺃَﻱِّ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺷِﺌْﺖِ
"Apabila seorang wanita shalat lima waktu,
puasa sebulan (Ramadhan), menjaga
kemaluannya dan taat kepada suaminya,
maka dikatakan kepadanya: Masuklah
engkau ke dalam surga dari pintu mana saja
yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)
1. Penuh kasih sayang, selalu kembali
kepada suaminya dan mencari maafnya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻨِﺴَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ؟ ﺍَﻟْﻮَﺩُﻭْﺩُ ﺍﻟْﻮَﻟُﻮْﺩُ ﺍﻟْﻌَﺆُﻭْﺩُ ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ،
ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺇِﺫَﺍ ﻏَﻀِﺐَ ﺟَﺎﺀَﺕْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻀَﻊَ ﻳَﺪَﻫَﺎ ﻓِﻲ ﻳَﺪِ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ، ﻭَﺗَﻘُﻮْﻝُ: ﻻَ ﺃَﺫُﻭﻕُ
ﻏَﻀْﻤًﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺮْﺿَﻰ
"Maukah aku beritahukan kepada kalian,
istri-istri kalian yang menjadi penghuni
surga yaitu istri yang penuh kasih sayang,
banyak anak, selalu kembali kepada
suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia
mendatangi suaminya dan meletakkan
tangannya pada tangan suaminya seraya
berkata: "Aku tak dapat tidur sebelum
engkau ridha." (HR. An-Nasai dalam Isyratun
Nisa no. 257.)
2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada
suami) seperti menyiapkan makan
minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang
semacamnya.
3. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih
yang berkenaan dengan hubungan intim
antara dia dan suaminya. Asma' bintu Yazid
radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah
berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita
sedang duduk. Beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallam bertanya: "Barangkali ada seorang
suami yang menceritakan apa yang
diperbuatnya dengan istrinya (saat
berhubungan intim), dan barangkali ada
seorang istri yang mengabarkan apa yang
diperbuatnya bersama suaminya?" Maka
mereka semua diam tidak ada yang
menjawab. Aku (Asma) pun menjawab:
"Demi Allah! Wahai Rasulullah,
sesungguhnya mereka (para istri) benar-
benar melakukannya, demikian pula mereka
(para suami)." Beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
ﻓَﻼَ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮﺍ، ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﺜْﻞُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻟَﻘِﻲَ ﺷَﻴْﻄَﺎﻧَﺔً ﻓِﻲ ﻃَﺮِﻳْﻖٍ ﻓَﻐَﺸِﻴَﻬَﺎ
ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻳَﻨْﻈُﺮُﻭْﻥَ
"Jangan lagi kalian lakukan, karena yang
demikian itu seperti syaithan jantan yang
bertemu dengan syaitan betina di jalan,
kemudian digaulinya sementara manusia
menontonnya." (HR. Ahmad 6/456,)
4. Selalu berpenampilan yang bagus dan
menarik di hadapan suaminya sehingga bila
suaminya memandang akan
menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮَﻙَ ﺑِﺨَﻴْﺮِ ﻣَﺎ ﻳَﻜْﻨِﺰُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ، ﺍَﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺔُ، ﺇِﺫَﺍ ﻧَﻈَﺮَ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﺳَﺮَّﺗْﻪَ
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﻣَﺮَﻫَﺎ ﺃَﻃَﺎﻋَﺘْﻪَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻏَﺎﺏَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺣَﻔِﻈَﺘْﻪَ
"Maukah aku beritakan kepadamu tentang
sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki,
yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan
menyenangkannya, bila diperintah akan
mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan
menjaga dirinya". (HR. Abu Dawud no. 1417.)
5. Ketika suaminya sedang berada di rumah
(tidak bepergian/ safar), ia tidak
menyibukkan dirinya dengan melakukan
ibadah sunnah yang dapat menghalangi
suaminya untuk istimta' (bernikmat-nikmat)
dengannya seperti puasa, terkecuali bila
suaminya mengizinkan. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ﻻَ ﻳَﺤِﻞُّ ﻟِﻠْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺃَﻥْ ﺗَﺼُﻮﻡَ ﻭَﺯَﻭْﺟُﻬَﺎ ﺷَﺎﻫِﺪٌ ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ
"Tidak halal bagi seorang istri berpuasa
(sunnah) sementara suaminya ada (tidak
sedang bepergian) kecuali dengan izinnya".
(HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no.
1026)
6. Pandai mensyukuri pemberian dan
kebaikan suami, tidak melupakan
kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata
aku dapati kebanyakan penghuninya adalah
kaum wanita yang kufur." Ada yang bertanya
kepada beliau: "Apakah mereka kufur kepada
Allah?" Beliau menjawab: "Mereka
mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak
mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah
seorang dari kalian berbuat baik kepada
seorang di antara mereka (istri) setahun
penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu
(yang tidak berkenan baginya) niscaya dia
berkata: "Aku tidak pernah melihat darimu
kebaikan sama sekali." (HR. Al-Bukhari no.
29 dan Muslim no. 907)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga
pernah bersabda:
ﻻَ ﻳَﻨْﻈُﺮُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻻَ ﺗَﺸْﻜُﺮُ ﻟِﺰَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻭَﻫِﻲَ ﻻَ ﺗَﺴْﺘَﻐْﻨِﻲ ﻋَﻨْﻪُ
"Allah tidak akan melihat kepada seorang
istri yang tidak bersyukur kepada suaminya
padahal dia membutuhkannya." (HR. An-
Nasai dalam Isyratun Nisa.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar